Filemon adalah salah satu kitab dalam Perjanjian Baru. Boleh jadi kitab ini adalah kitab yang terpendek di dalam Alkitab (hanya ada satu pasal). Kitab Filemon ini adalah surat Paulus yang ditulis untuk seseorang bernama Filemon. (Ingat, ya! Bukan “Surat Paulus kepada jemaat di Filemon”) Nah, tahukah teman-teman siapa Filemon?
Filemon dalam bahasa Yunani artinya adalah “penuh kasih”. Filemon adalah seorang warga kota Kolose yang terpandang dan memiliki banyak budak. Filemon tinggal bersama Arkhipus dan Apfia (menurut tradisi adalah istri Filemon). Rumah Filemon digunakan untuk tempat berkumpul jemaat Kristen. Surat Paulus kepada Filemon ini berisi permintaan Paulus untuk menerima Onesimus sebagai saudaranya, dan bukan lagi sebagai hamba. Onesimus adalah budak Filemon yang melarikan diri dari Filemon. Bukan hanya kabur, Onesimus pun tampaknya mencuri harta Filemon. Onesimus lalu bertemu dengan Paulus yang dipenjara. Paulus lalu memberitakan Injil kepada Onesimus sehingga Onesimus bertobat. Onesimus lalu membantu Paulus dalam pelayanannya dan kesehariannya di penjara. Paulus sangat mengasihi Onesimus dan menganggapnya sebagai anak. Namun, secara hukum, yang berhak atas Onesimus adalah Filemon. Maka, Paulus pun mengembalikan Onesimus kepada Filemon disertai dengan surat untuk Filemon. Melalui Surat Paulus kepada Filemon ini, kita bukan hanya belajar tentang pengampunan, namun kita juga belajar untuk melihat semua manusia itu sebagai sederajat.
Buletin Ecclesia 